• info@klinikcipanas.com
  • 085315181800

Sulit Tidur di Usia Lanjut: Waspadai Insomnia pada Lansia

Oleh: Nasywa Callula Zafatia, S.Ked

Tidur yang cukup dan berkualitas adalah kunci kesehatan, terutama bagi orang lanjut usia. Namun, banyak lansia yang mengeluhkan sulit tidur di malam hari, sering terbangun, atau bangun terlalu pagi dan tidak bisa tidur kembali. Kondisi ini dikenal sebagai insomnia, dan ternyata bukan hal yang “wajar” akibat penuaan.

Apa Itu Insomnia?

Insomnia adalah gangguan tidur yang membuat seseorang sulit memulai tidur, sering terbangun di malam hari, atau bangun terlalu cepat dan tidak bisa tidur kembali. Akibatnya, tubuh terasa lelah, mudah marah, sulit fokus, dan aktivitas sehari-hari terganggu.

Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 30% lansia mengalami gejala insomnia, dan sekitar 1 dari 5 lansia memenuhi kriteria insomnia kronis. Jadi, jika orang tua Anda sering kesulitan tidur, kondisi ini perlu mendapat perhatian serius.

Mengapa Lansia Rentan Mengalami Insomnia?

Ada banyak alasan mengapa gangguan tidur lebih sering terjadi pada usia lanjut, di antaranya:

1.       Perubahan alami pada pola tidur

Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami perubahan pada ritme sirkadian (jam biologis tubuh). Lansia cenderung tidur lebih awal dan bangun lebih pagi. Tahap tidur dalam juga berkurang, sehingga tidur terasa lebih ringan dan mudah terganggu.

2.       Penyakit kronis

Penyakit seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, nyeri sendi, atau gangguan pernapasan sering mengganggu tidur. Nyeri atau sesak napas bisa membuat lansia sering terbangun di malam hari.

3.      Efek obat-obatan

Beberapa obat yang umum dikonsumsi lansia, seperti obat tekanan darah, diuretik (obat kencing), atau antidepresan, dapat memengaruhi kualitas tidur.

4.      Masalah psikologis dan sosial

Perasaan cemas, kesepian, atau kehilangan pasangan dapat memicu gangguan tidur. Selain itu, perubahan rutinitas setelah pensiun juga dapat mempengaruhi waktu tidur.

5.      Kebiasaan tidur yang kurang baik

Tidur siang terlalu lama, minum kopi atau teh menjelang malam, atau sering menonton TV di tempat tidur bisa mengganggu kualitas tidur.

Dampak Insomnia pada Kesehatan Lansia

Insomnia bukan hanya membuat badan terasa lelah. Jika dibiarkan, gangguan tidur dapat berdampak serius bagi kesehatan, seperti:

  • Meningkatkan risiko jatuh akibat mengantuk di siang hari atau efek obat tidur,
  • Menurunkan daya ingat dan konsentrasi,
  • Memperburuk penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes,
  • Meningkatkan risiko depresi,
  • Dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Kapan Harus Waspada?

Insomnia pada lansia perlu diperhatikan jika:

  • Terjadi lebih dari 3 malam dalam seminggu
  • Berlangsung selama lebih dari 3 bulan
  • Menyebabkan gangguan aktivitas di siang hari

Jika ketiga hal ini terjadi, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter agar penyebabnya dapat diketahui dan ditangani dengan tepat.

Cara Mengatasi Insomnia pada Lansia

Kabar baiknya, insomnia bisa diatasi tanpa selalu bergantung pada obat tidur.  Berikut beberapa langkah yang terbukti efektif:

  1. 1. Perbaiki kebiasaan tidur (sleep hygiene)
    • Tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan.
    • Hindari tidur siang lebih dari 30 menit.
    • Hindari kafein (kopi, teh, cokelat) dan merokok menjelang malam.
    • Pastikan kamar tidur nyaman, gelap, dan tenang.
    • Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur (bukan untuk menonton TV atau bermain ponsel).
  1. 2. Jaga kesehatan fisik dan mental

Aktivitas fisik ringan seperti jalan pagi, yoga, atau senam lansia dapat membantu menjaga ritme tidur. Kegiatan sosial, ibadah, dan hobi juga membantu mengurangi stres dan rasa sepi yang bisa mengganggu tidur.

  1. 3. Konsultasi dengan tenaga medis

Dokter dapat membantu mencari penyebab insomnia, meninjau obat-obatan yang digunakan, serta memberikan terapi perilaku atau pengobatan yang sesuai jika diperlukan.

Penggunaan obat tidur tidak boleh sembarangan, karena pada lansia bisa menyebabkan efek samping seperti jatuh atau kebingungan.

Kesimpulan

Tidur yang cukup bukan sekadar istirahat, tapi bagian penting dari menjaga kesehatan jantung, otak, dan tubuh secara keseluruhan.

Jika Anda atau orang tua Anda mengalami sulit tidur, jangan dianggap sepele. Konsultasikan ke dokter agar bisa ditangani sejak dini dan kualitas hidup dapat tetap terjaga di usia lanjut.

Referensi:
  1. 1.  Patel D, Steinberg J, Patel P. Insomnia in the Elderly: A Review. J Clin Sleep Med. 2018.
  2. 2. León-Barriera R, Modesto-Lowe V. Insomnia in Older Adults: A Review of Treatment Options. Cleveland Clinic Journal of Medicine. 2025;92(1):43-50.
  3. 3. Johnson S, et al. Assessment and Management of Insomnia Among Older Adults. American Association for Geriatric Psychiatry, 2023
  4. 4. Mount Sinai Health Library. Sleep Disorders in the Elderly.
  5. 5. BMC Geriatrics. Factors Associated with Insomnia in Older Adults.

Leave a comment