• info@klinikcipanas.com
  • 085315181800

Puasa dan Sistem Imun

Apakah Berpuasa Bisa Meningkatkan Daya Tahan Tubuh?
Oleh: Tiara Ardiningrum, Dokter Muda FK Unpad 2021

Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Selain memiliki nilai spiritual yang tinggi, puasa Ramadhan juga memberikan banyak manfaat kesehatan, salah satunya adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya sistem imun, banyak penelitian menunjukkan bahwa berpuasa dengan pola yang teratur seperti di bulan Ramadhan dapat membantu tubuh melawan infeksi, mempercepat regenerasi sel, dan mengurangi peradangan. Bagaimana sebenarnya mekanisme puasa Ramadhan dalam memperkuat sistem imun kita? Mari kita bahas lebih dalam!

  1. 1. Regenerasi Sel Kekebalan Tubuh

Puasa Ramadhan yang berlangsung sekitar 12–14 jam sehari dapat merangsang produksi sel darah putih baru. Penelitian dari University of Southern California menemukan bahwa puasa dalam jangka waktu tertentu dapat mengaktifkan sel induk untuk menghasilkan sel imun baru, sehingga tubuh lebih siap melawan infeksi dan memperbaiki sistem kekebalan yang menurun.

  1. 2. Mengurangi Peradangan dalam Tubuh

Selama Ramadhan, tubuh menyesuaikan pola metabolisme dengan mengurangi konsumsi makanan berlebihan yang dapat memicu peradangan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat menurunkan kadar sitokinproinflamasi seperti TNF-α dan IL-6, yang berkontribusi terhadap peradangan kronis dan melemahkan sistem imun. Dengan kata lain, puasa Ramadhan dapat membantu menyeimbangkan respons imun tubuh dan mengurangi risiko penyakit peradangan seperti diabetes, penyakit jantung, dan gangguan autoimun.

  1. 3. Meningkatkan Autophagy dan Detoksifikasi

Saat tubuh berpuasa, terjadi proses autophagy, yaitu mekanisme alami tubuh untuk membersihkan sel-sel yang rusak dan memperbarui sistem imun. Proses ini sangat penting untuk menjaga tubuh tetap sehat, terutama dalam menghadapi berbagai ancaman penyakit. Ilmuwan Jepang Yoshinori Ohsumi bahkan memenangkan Nobel pada tahun 2016 atas penelitiannya yang menunjukkan bahwa autophagy meningkat secara signifikan saat seseorang berpuasa.

  1. 4. Menjaga Keseimbangan Mikrobiota Usus

Pola makan saat puasa Ramadhan yang lebih terkontrol dapat membantu menyeimbangkan mikrobiota usus, yang memainkan peran besar dalam sistem kekebalan tubuh. Puasa dapat meningkatkan keberagaman bakteri baik yang berperan dalam produksi senyawa antiinflamasi dan meningkatkan respons imun tubuh terhadap patogen. Oleh karena itu, memilih makanan sehat saat sahur dan berbuka sangat penting untuk menjaga manfaat ini.

  1. 5. Mengoptimalkan Produksi Hormon dan Sel Imun

Puasa Ramadhan juga memengaruhi keseimbangan hormone dalam tubuh. Saat berpuasa, tubuh meningkatkan produksi hormone pertumbuhan dan menurunkan kadar insulin. Kedua hormone ini berperan dalam perbaikan jaringan serta meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Dengan kata lain, puasa Ramadhan dapat membantu tubuh memperbaiki dirinya sendiri dan memperkuat sistem imun.

Kesimpulan

Puasa Ramadhan bukan hanya sekadar ibadah, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa, terutama dalam meningkatkan sistem imun. Dengan merangsang regenerasi sel darah putih, mengurangi peradangan, meningkatkan autophagy, menyeimbangkan mikrobiota usus, dan mengoptimalkan hormon, puasa Ramadhan dapat menjadi strategi alami dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Namun, agar manfaat puasa lebih optimal, pastikan tetap mengonsumsi makanan bergizi saat sahur dan berbuka, menjaga hidrasi, serta mengatur polatidur yang baik.

📌Jadi, selain meningkatkan keimanan, puasa Ramadhan juga bisa menjadi cara alami untuk memperkuat daya tahan tubuh. Sudah siap menjalani Ramadhan dengan lebih sehat?
Referensi
  1. 1. University of Southern California – ScienceDaily. Fasting triggers stem cell regeneration of damaged, old immune system.
  2. 2. National Institutes of Health (NIH). Intermittent fasting and immune function.
  3. 3. Nobel Prize in Medicine 2016 – Yoshinori Ohsumi. Autophagy research.
  4. 4. Frontiers in Immunology. Fasting, microbiota, and immune system interaction.
  5. 5. Harvard Medical School. Fasting and its effects on health.

Leave a comment