Kesehatan Gigi dan Mulut
Karies atau gigi berlubang merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang paling umum terjadi. Karies adalah kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam dari bakteri yang ada dalam suatu karbohidrat yang difermentasikan. Dalam ulasan lainnya menyatakan bahwa karies gigi merupakan penyakit yang berhubungan dengan banyak faktor yang saling mempengaruhi. Terdapat tiga faktor utama yaitu inang (gigi dan lingkungan gigi), mikroorganisme & karbohidrat substrat serta waktu sebagai faktor tambahan. Karies gigi masih menjadi masalah kesehatan gigi dan mulut di sebagian besar industri negara-negara yang mempengaruhi 60 – 90 persen dari anak-anak sekolah dan sebagian besar orang dewasa.
Terdapat beberapa faktor risiko karies yang meliputi faktor risiko fisik, biologis, lingkungan, perilaku dan faktor yang berhubungan dengan gaya hidup. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi di negara berkembang adalah perilaku. Perilaku yang dapat mempengaruhi terjadinya karies adalah kebiasaan makan dan cara menjaga kebersihan mulut.
Dalam sebuah data disampaikan terjadi penurunan presentase perilaku yang benar dalam menggosok gigi (sikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur). Tetapi, yang memiliki motivasi untuk menambal gigi berlubang hanya sekitar 1,6 persen dari sekitar 43% penderita penyakit atau kelainan gigi yang belum memeriksakan giginya. Hal ini menunjukkan perilaku masyarakat tentang pemeliharaan kesehatan gigi yang masih rendah.
Ada beberapa cara menjaga kesehatan gigi dan mulut yang dapat kita lakukan di antaranya adalah :
1. Tidak menggosok gigi terlalu keras
Salah satu tujuan sikat gigi adalah menghilangkan plak gigi. Namun, jika kita menyikat gigi terlalu keras, menyebabkannya dapat merobek gusi dan mengikis enamel gigi yang relatif tipis. Hasilnya, gigi kita menjadi lebih sensitif. Selain itu, cara sikat gigi yang tidak benar dapat menyebabkan plak gigi malah menumpuk dan menyebabkan terjadinya gingivitis (peradangan gusi).Menyikat gigi haruslah dilakukan secara lembut dengan gerakan memutar dan memijat gusi. Biasanya, lama durasi yang efektif untuk sikat gigi adalah sekitar dua menit.2. Sikat gigi 2kali sehari
Menyikat gigi dianjurkan setidaknya dua kali sehari yaitu pagi 30 menit setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Menyikat gigi setelah makan membantu mengikis sisa makanan dengan segera dan memberi kesempatan kepada pH gigi kembali normal. Menyikat gigi sebelum tidur juga tidak memberi kesempatan sisa makanan menjadi sarang bakteri dan kuman perusak gigi seperti Streptococcus mutans . Selain menyikat gigi, kami juga dianjurkan untuk menyikat lidah untuk menghilangkan kuman atau plak yang menempel di lidah.3. Gunakan pasta gigi berfluorida
Fluorida adalah unsur alami yang dapat ditemukan di banyak hal, seperti air minum dan makanan yang kita konsumsi. Fluorida diserap tubuh untuk digunakan oleh sel-sel yang membangun gigi kita untuk memperkuat enamel gigi. Fluorida juga merupakan pertahanan utama terhadap kerusakan gigi yang bekerja dengan memerangi kuman yang dapat menyebabkan kerusakan pada gigi, serta menyediakan perlindungan alami untuk gigi kita. Oleh karena itu, gunakanlah pasta gigi yang mengandung fluorida.4. Batasi konsumsi makanan yang manis
Makanan manis akan diubah menjadi asam oleh bakteri di mulut yang kemudian dapat menggerogoti email gigi. Asam inilah yang menyebabkan gigi cepat berlubang. Tidak perlu menghentikan konsumsi gula untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, tetapi hanya perlu membatasi konsumsinya.5. Perbanyak minum air putih
Air merupakan minuman terbaik untuk kesehatan kita secara keseluruhan, termasuk bagi kesehatan mulut kita karena aktivitas minum dapat membantu membersihkan beberapa efek negatif dari makanan dan minuman yang menempel pada gigi kita.6 . Makan makanan yang bergizi
Sama halnya dengan udara, makan makanan yang bergizi juga baik untuk kesehatan gigi dan mulut kita. Mengonsumsi makanan yang bergizi termasuk biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan dan sayuran, dan produk susu dapat memberikan semua nutrisi yang kita butuhkan. Bahkan, sebuah penelitian menemukan bahwa omega-3 lemak, jenis lemak sehat dalam makanan laut dapat mengurangi risiko peradangan, sehingga dapat menurunkan risiko penyakit gusi.7. Tidak merokok
Tembakau dapat menyebabkan gigi menguning serta gusi dan bibir yang menghitam. Merokok juga melipatgandakan risiko kita terhadap penyakit gusi dan kanker mulut. Oleh karena itu, berhentilah merokok sekarang juga!8.Periksa ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
Periksakan ke dokter gigi di klinik terdekat minimal setiap 6 bulan sekali untuk menjaga kesehatan gigi.Dengan demikian dari beberapa ulasan di atas tentunya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut berkaitan dengan perilaku atau gaya hidup. Sehingga dengan penerapan perilaku atau gaya hidup yang benar dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut kita, setidaknya dapat mencegah kerusakan pada gigi. Selain itu pemeriksaan rutin gigi & mulut merupakan cara yang tepat untuk mengetahui seberapa sehat gigi dan mulut kita.
Referensi :
Chemiawan, E., dkk. 2004. Perbedaan Prevalensi Karies pada Anak Sekolah Dasar dengan Program UKGS dan Tanpa UKGS Tahun 2004. Laporan Penelitian. Bandung : Universitas Padjajaran.Djamil, MS 2011. AZ Kesehatan Gigi. Paduan Lengkap Kesehatan Gigi Keluarga. Solo : Metagraf.Robert H. Selwich, Amid I. Ismail dan Nigel B. Pitts. 2007. Karies Gigi. Seminar 369 : 51-59.Sariningsih, Endang. 2012. Merawat Gigi Anak Sejak Usia Dini. Jakarta : Gramedia.https://dinkes.deliserdangkab.go.id/cara-mudah-menjaga-kesehatan-gigi-dan-mulut.htmlDesti Junarti, Yunita Dyah Puspita Santik. Epidemiologi dan Biostatistika, Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Pemeliharaan Perilaku Kesehatan Gigi dan Status Karies Higeia 1 (1) (2017) Higeia : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia .https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1383/apa-itu-karies-gigi
Leave a comment