News Details
- adminlk
- 0 Comments
Baby Blues vs Depresi Pasca Salin
Ditulis oleh: Alexis Juliette (Dokter Muda, FK Unpad 2021)

Mengenali bedanya Baby Blues vs Depresi Pasca Salin
Menjadi seorang ibu adalah perjalanan luar biasa yang penuh kebahagiaan. Namun faktanya, perubahan fisik dan hormonal selama kehamilan hingga masa nifas, serta tekanan sosial dapat menyebabkan seorang ibu merasakan gejolak emosi yang sangat kompleks.
Dua kondisi emosional yang sering muncul setelah melahirkan adalah baby blues dan depresi pasca salin. Keduanya sering disalahpahami sebagai hal yang sama, padahal berbeda jauh dalam tingkat keparahan maupun dampaknya. Data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada awal tahun 2024 menambahkan bahwa sekitar 57% Ibu di Indonesia mengalami gejala baby blues atau depresi pasca melahirkan.
Perasaan sedih atau cemas setelah melahirkan itu NYATA dan WAJAR. Tapi, penting untuk tahu bedanya antara “sedih biasa” (baby blues) dan “depresi” (PPD).
Baby blues adalah kondisi perubahan emosi yang sangat umum dialami ibu pada 3-5 hari setelah melahirkan. Gejalanya termasuk mudah menangis, cepat tersinggung, merasa cemas, sulit tidur, dan mood yang berubah-ubah. Kondisi ini biasanya ringan dan akan hilang dengan sendirinya dalam 1-2 minggu. Penyebabnya terutama karena perubahan hormon yang drastis, kelelahan, kurang tidur, dan tekanan dalam mengurus bayi baru lahir. Meskipun tidak berbahaya, baby blues tetap perlu diperhatikan karena bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius bila tidak mendapatkan dukungan yang cukup.
Sementara itu, depresi pasca salin (postpartum depression/PPD) adalah gangguan mental yang jauh lebih berat dan membutuhkan penanganan profesional. PPD muncul dalam 6-8 minggu pasca bersalin, namun juga bisa terjadi beberapa bulan hingga bertahun-tahun setelahnya. Gejalanya meliputi perasaan sedih yang mendalam dan menetap, kehilangan minat pada bayi atau aktivitas sehari-hari, merasa tidak mampu menjadi ibu, rasa bersalah berlebihan, kelelahan ekstrem, gangguan tidur, hingga munculnya pikiran untuk menyakiti diri atau bayinya. Berbeda dari baby blues, PPD bukanlah sekadar “kelelahanˮ atau “kurang siap menjadi orang tuaˮ, melainkan kondisi medis serius yang dapat membahayakan ibu maupun bayi bila tidak ditangani
Ibu dengan PPD sering kesulitan menjalankan perannya, serta terjadi kehilangan ikatan emosional dengan bayi. Yang lebih mengkhawatirkan, PPD juga berdampak pada perkembangan anak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak dari ibu dengan PPD berisiko mengalami gangguan perkembangan kognitif, keterlambatan bahasa, hingga masalah emosi jangka panjang.
Apa bedanya?

Kapan Harus Mencari Bantuan?
Segera konsultasi ke dokter, psikiater, atau psikolog bila ada tanda berikut:
- Gejala sedih bertahan lebih dari 2 minggu
- Merasa tidak mampu merawat bayi
- Ada keinginan atau pikiran untuk melukai diri
- Ibu menarik diri dari keluarga atau tidak tertarik pada bayinya
- Tidur tidak teratur meski sangat lelah
Ibu Tidak Boleh Berjuang Sendiri
Baby blues dan depresi post partum adalah kondisi yang sangat nyata dan dapat dialami semua ibu. Dukungan keluarga, lingkungan, dan tenaga kesehatan sangat berperan dalam mencegah dan menangani gangguan mental pasca bersalin. Dengan mengenali gejala sejak dini, banyak kasus PPD bisa dicegah sehingga ibu dapat kembali menjalani kehidupannya dengan baik dan menikmati masa-masa awal bersama bayinya.
Referensi:
- 1. Ali, M. (2021). Faktor Risiko Depresi Pasca Persalinan di Negara-negara Asia Tenggara. MEDICA ARTERIANA, 3(4). Antara. (2024, Januari 29).
- 2. Sekitar 57 Persen Ibu Melahirkan Mengalami Gejala Baby Blues, Begini Upaya BKKBN. Times Indonesia. https://timesindonesia.co.id/kesehatan/484842/sekitar57-persen-ibu-melahirkanmengalami-gejalababy-blues-begini-upaya-bkkbn
- 3. Nurbaeti, I., Deoisres, W., & Hengudomsub, P. (2018). Postpartum Depression in Indonesian Mothers: Its Changes and Predicting Factors. Pacific Rim International Journal of Nursing Research, 22(2), 93-105. Retrieved from https://he02.tci-thaijo.org/index.php/PRIJNR/article/view/84760
- 4. Sadat, Z., Abedzadeh-Kalahroudi, M., Kafaei Atrian, M., Karimian, Z., & Sooki, Z. (2014). The Impact of Postpartum Depression on Quality of Life in Women After Child’s Birth. Iranian Red Crescent medical journal, 16(2), e14995. https://doi.org/10.5812/ircmj.14995
Leave a comment