• info@klinikcipanas.com
  • 085315181800

Osteoarthritis

Mengenal Penyakit Sendi yang Sering Disebut “Pengapuran”

Oleh: Rayhan Rizwan Maulana, Dokter Muda FK Unpad 2021

Apa itu Osteoarthritis?

Osteoartritis (OA) atau sering disebut “pengapuran sendi” adalah jenis radang sendi (arthritis) yang paling sering ditemukan di masyarakat. Penyakit ini terjadi karena kerusakan tulang rawan (kartilago) yang melapisi ujung tulang di sendi, sehingga tulang saling bergesekan satu sama lain saat digerakkan. Akibatnya timbul nyeri, kaku, dan penurunan fungsi sendi.

OA dapat menyerang sendi mana pun, tetapi paling sering mengenai lutut, panggul, tulang belakang, dan tangan. Kondisi ini biasanya terjadi pada usia lanjut, namun tidak menutup kemungkinan menyerang orang muda, terutama yang memiliki riwayat cedera sendi atau kelebihan berat badan.

Menurut data Kementerian Kesehatan RI (2023), osteoartritis merupakan penyebab utama nyeri sendi pada masyarakat usia di atas 40 tahun. Secara global, NCBI melaporkan bahwa OA memengaruhi lebih dari 3% populasi dunia dan menjadi penyebab disabilitas pada lebih dari 43 juta orang di seluruh dunia.

Mengapa Osteoarthritis Terjadi?

Osteoartritis terjadi akibat proses degeneratif, yaitu penurunan kualitas tulang rawan secara bertahap. Tulang rawan yang seharusnya berfungsi sebagai “peredam kejut” di antara tulang lama-kelamaan menipis dan retak. Saat hal ini terjadi, tulang menjadi saling bergesekan, memicu peradangan dan pembentukan taji tulang (osteofit).

Secara sederhana, OA bukan hanya penyakit “aus sendi”, tapi penyakit seluruh struktur sendi, termasuk tulang, tulang rawan, ligamen, dan cairan sendi.

Data Kasus Osteoarthritis

Berikut beberapa data epidemiologi penting mengenai Osteoartritis (OA):

  • Sekitar 606,5 juta orang di seluruh dunia diperkirakan menderita OA pada tahun 2021, ini setara dengan 7,7% dari populasi global.
  • Angka kejadian baru (insiden) OA secara global di tahun 2021 sekitar 46,6 juta kasus , dengan age‐standardised incidence rate 535 per 100.000 orang.
  • Prevalensi global OA pada sendi lutut (knee OA) menurut meta‐analisis sekitar 16,0% pada usia ≥15 tahun dan 22,9% pada usia ≥40 tahun.
  • Prevalensi lebih tinggi pada wanita dibanding pria dalam studi knee OA rasio wanita : pria (1,69 : 1).

Faktor Risiko Osteoartritis

Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko OA meliputi:

  1. 1. Usia lanjut → Risiko meningkat seiring bertambahnya usia.
  1. 2. Jenis kelamin → Wanita lebih sering mengalami OA dibanding pria, terutama setelah menopause.
  1. 3. Kelebihan berat badan → Beban berlebih pada sendi mempercepat kerusakan tulang rawan.
  1. .4. Cedera sendi → Riwayat trauma atau olahraga berat yang berulang pada sendi (misalnya lutut atau pergelangan tangan).
  1. 5. Keturunan/genetik → Memiliki anggota keluarga dengan OA meningkatkan risiko.
  1. 6. Aktivitas fisik berlebihan atau repetitif → Pekerjaan yang menekan sendi dalam jangka lama, seperti berdiri lama, sering jongkok, atau mengangkat beban berat.

Gejala Osteoartritis

Gejala OA dapat muncul perlahan dan semakin memburuk seiring waktu. Gejala yang paling umum meliputi:

  • Nyeri sendi yang muncul saat digunakan dan berkurang saat istirahat.
  • Kekakuan sendi, terutama setelah bangun tidur atau duduk lama.
  • Pembengkakan ringan di sekitar sendi.
  • Bunyi “krek” atau “klik” saat sendi digerakkan.
  • Keterbatasan gerak sehingga sulit melakukan aktivitas seperti berjalan, menaiki tangga, atau duduk lama.
  • Deformitas sendi (bentuk sendi tampak bengkok atau menonjol) pada kasus lanjut.

Pada OA lutut, nyeri biasanya terasa saat naik turun tangga atau berdiri lama. Pada OA tangan, jari-jari tampak menonjol dan terasa kaku (dikenal sebagai nodul Heberden atau Bouchard).

Komplikasi Osteoartritis

Bila tidak ditangani dengan baik, OA dapat menyebabkan:

  • Penurunan kemampuan bergerak dan kemandirian.
  • Gangguan tidur akibat nyeri kronis.
  • Deformitas sendi (bentuk sendi berubah permanen).
  • Masalah psikologis seperti stres, kecemasan, dan depresi karena nyeri berkepanjangan.

Pencegahan Osteoartritis

Meskipun OA termasuk penyakit degeneratif, banyak langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya atau memperlambat perburukan sendi, antara lain:

  1. 1. Menjaga berat badan ideal

Setiap kilogram berat badan berlebih memberi tekanan ekstra pada lutut dan panggul.

  1. 2. Rutin berolahraga ringan

Latihan aerobik rendah beban seperti berenang, bersepeda, atau berjalan membantu menjaga kelenturan sendi.

  1. 3. Perkuat otot penopang sendi

Otot paha dan betis yang kuat membantu menopang sendi lutut dan mengurangi tekanan langsung ke tulang.

  1. 4. Hindari cedera sendi

Gunakan alat pelindung saat berolahraga dan hindari gerakan berulang pada sendi yang sama.

  1. 5. Lakukan pemanasan dan peregangan sebelum beraktivitas berat.
  1. 6. Konsumsi makanan bergizi seimbang

Perbanyak makanan kaya kalsium, vitamin D, dan omega-3 seperti ikan, susu, dan sayur hijau.

  1. 7. Perhatikan postur tubuh saat duduk, berdiri, dan mengangkat beban Postur yang salah dapat mempercepat keausan sendi.
  1. 8. Lakukan pemeriksaan kesehatan berkala

Terutama bagi usia di atas 40 tahun atau yang memiliki riwayat keluarga OA.

Referensi

Aboulenain, S., & Saber, A. Y. (2022, August 18). Primary Osteoarthritis. PubMed;

StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557808/

Hsu, H., & Siwiec, R. M. (2023, June 26). Knee Osteoarthritis. Nih.gov; StatPearls

Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507884/

Osteoartritis. (n.d.). Ayosehat.kemkes.go.id.

https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/kelainan-muskuloskeletal/osteoartritis

Sen, R., & Hurley, J. A. (2023). Osteoarthritis. National Library of Medicine; StatPearls

Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482326/

Superadmin. (n.d.). Kenali Gejala Umum Osteoarthritis (OA). Upk.kemkes.go.id.

https://upk.kemkes.go.id/new/kenali-gejala-umum-osteoarthritis-oa

Leave a comment