• info@klinikcipanas.com
  • 085315181800

Peningkatan Kasus ISPA Akibat Polusi Udara

Apa yang harus dilakukan?
Oleh Tsalisa Camila Fairuzza Dokter Muda FK Unpad 2021
ISPA

Polusi udara yang semakin memburuk di berbagai wilayah, khususnya di daerah perkotaan, telah menyebabkan peningkatan signifikan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa dalam enam bulan terakhir, wilayah Jabodetabek mencatat rata-rata 100.000 kasus ISPA per bulan, dengan lonjakan hingga 200.000 kasus pada bulan Agustus 2023.

Dampak Polusi Udara terhadap Kesehatan Pernapasan

Polusi udara mengandung berbagai partikel berbahaya, seperti PM2.5 dan PM10, yang dapat masuk ke dalam sistem pernapasan dan menyebabkan peradangan serta infeksi. Paparan jangka panjang terhadap polusi udara tidak hanya meningkatkan risiko ISPA, tetapi juga penyakit pernapasan kronis lainnya seperti asma dan bronkitis.

Langkah Pencegahan ISPA Akibat Polusi Udara

Untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko ISPA yang disebabkan oleh polusi udara, berikut beberapa langkah yang direkomendasikan:

  1. 1. Menggunakan Masker Saat Beraktivitas di Luar Ruangan: Masker dapat membantu menyaring partikel berbahaya dan mencegahnya masuk ke saluran pernapasan.
  2. 2. Memantau Kualitas Udara: Sebelum beraktivitas di luar ruangan, periksa indeks kualitas udara melalui aplikasi atau situs web terpercaya. Jika kualitas udara dalam kategori tidak sehat, batasi aktivitas di luar ruangan.
  3. 3. Mengurangi Aktivitas di Luar Ruangan Saat Polusi Tinggi: Jika tidak ada keperluan mendesak, sebaiknya tetap berada di dalam ruangan ketika tingkat polusi udara tinggi.
  4. 4. Menggunakan Penjernih Udara dalam Ruangan: Air purifier dapat membantu mengurangi konsentrasi partikel berbahaya di dalam rumah.
  5. 5. Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan: Cuci tangan secara rutin, terutama setelah beraktivitas di luar ruangan, dan pastikan rumah bebas dari debu dan asap rokok.
  6. 6. Mengkonsumsi Makanan Bergizi dan Cukup Istirahat: Pola hidup sehat dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih tahan terhadap infeksi.
  7. 7. Segera Konsultasi dengan Tenaga Kesehatan Jika Muncul Gejala: Jika mengalami gejala seperti batuk, demam, atau sesak napas, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Kementerian Kesehatan juga menggalakkan penerapan protokol “6M dan 1S” sebagai upaya pencegahan dampak polusi udara terhadap kesehatan

Langkah-langkah ini meliputi memeriksa kualitas udara, mengurangi aktivitas luar ruangan saat polusi tinggi, menggunakan penjernih udara, menghindari sumber polusi, menggunakan masker, melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat, serta segera konsultasi dengan tenaga kesehatan jika muncul keluhan pernapasan.

Kesimpulan

Peningkatan kasus ISPA akibat polusi udara merupakan masalah kesehatan yang serius dan memerlukan perhatian khusus. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan di atas, diharapkan masyarakat dapat melindungi diri dan keluarga dari dampak buruk polusi udara terhadap kesehatan pernapasan.

Sumber:
  • ● Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Cegah Dampak Polusi Udara dengan 6M dan 1S.
  • ● Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024). Polusi Ancam Saluran Pernapasan.
  • ● Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). (2023). Indeks Kualitas Udara dan Dampaknya terhadap Kesehatan.
  • ● WHO (World Health Organization). (2021). Air Pollution and Health.

Leave a comment