• info@klinikcipanas.com
  • 085315181800

Diare pada anak, apa yang harus orang tua lakukan?

Foto by PediaSure

Bismillahirrahmaanirrahim,
Assalamualaikum Wr. Wb.,
Diare adalah penyakit yang umum terjadi, tapi masih menjadi penyebab banyak kematian anak di seluruh dunia. Padahal tata laksana diare anak ini sederhana dan tidak mahal. Seorang anak dikatakan mengalami diare jika terjadi perubahan dalam frekuensi buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali dalam 24 jam, dan perubahan konsistensi (bentuk) feses menjadi lebih cair. Diare merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme meliputi bakteri, virus, parasit, protozoa, dan penularannya secara fecal-oral. Diare dapat mengenai semua kelompok umur dan berbagai golongan sosial, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Kejadian Diare mendorong tubuh terdampak dehidrasi, sehingga tubuh kekurangan cairan, serta terbawa keluarnya mineral zinc yang penting untuk sistem kekebalan tubuh. Jenis Diare ada dua, yaitu :
  1. 1. Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari.
  2. 2. Diare persisten atau diare kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.
Orang tua perlu memperhatikan tanda bahaya pada anak yang sedang mengalami diare, seperti Mata menjadi cekung, Air mata tidak keluar saat menangis, Frekuensi buang air kecil (BAK) jarang, urin sedikit dan berwarna pekat, Anak tampak kehausan, Anak sangat lemas, Jika kondisi sudah semakin berat maka anak tidak bisa makan dan minum.
Jika anak menunjukkan salah satu tanda bahaya tersebut, maka jangan tunda untuk segera membawa anak ke IGD.
Berikut tindakan pencegahan dehidrasi yang bisa dilakukan dirumah jika balita mengalami diare :
  1. 1. Memberikan ASI lebih sering dan lebih lama dari biasanya
  2. 2. Pemberian oralit untuk mencegah dehidrasi sampai diare berhenti.
  3. 3. Memberikan obat Zinc yang tersedia di apotek, Puskesmas, dan rumah sakit. Diberikan sekali sehari selama 10 hari berturut-turut meskipun diare sudah berhenti. Zinc dapat mengurangi parahnya diare, mengurangi durasi dan mencegah berulangnya diare 2 sampai 3 bulan ke depan.
  4. 4. Memberikan cairan rumah tangga, seperti sayur, kuah sup, dan air mineral.
  5. 5. Segera membawa Balita diare ke sarana kesehatan.
  6. 6. Pemberian makanan sesuai umur :
    • Bayi berusia 0-6 bulan : hanya diberikan ASI sesuai keinginan anak, paling sedikit 8 kali. Jangan berikan makanan atau minuman lain selain ASI.
    • Bayi berusia 6-24 bulan: Teruskan pemberian ASI, mulai memberikan Makanan Pendamping ASI (MP ASI) yang teksturnya lembut seperti bubur, susu, dan pisang.
    • Balita umur 9 sampai 12 bulan: Teruskan pemberian ASI, berikan MP ASI lebih padat dan kasar seperti nasi tim, bubur nasi, tambahkan telur/ayam/ikan/tempe/wortel/kacang hijau.
    • Balita umur 12 sampai 24 bulan: teruskan pemberian ASI, berikan makanan keluarga secara bertahap sesuai dengan kemampuan anak.
    • Balita umur 2 tahun lebih: berikan makanan keluarga 3x sehari, sebanyak 1/3-1/2 porsi makan orang dewasa. Berikan pula makanan selingan kaya gizi 2x sehari di antara waktu makan.
 
Jazakillah khairan, semoga dapat bermanfaat bagi Sahabat Sehat sekalian
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Referensi:
  1. Centers for Disease Control and Prevention CDC. Diarrhea: Common Illness, Global Killer.
  2. Departemen Kesehatan RI (2011) Buku Saku Petugas Kesehatan LINTAS DIARE (Lima Langkah Tuntaskan Diare)
  3. sehatnegeriku.kemkes.go.id

Oleh dr. Nandi Fathurrahman

Leave a comment